Tingkatkan Peran Parlemen Asia di era globalisasi
12-08-2009 /
B.K.S.A.P.
Ketua Sidang Executive Council APA Abdillah Toha mengatakan, Indonesia merupakan negara demokratis yang mulai berkembang menuju proses pendewasaan diri setelah era reformasi tahun 1999 lalu. "Kita sudah melaksanakan pemilihan umum yang ketiga kali sejak era reformasi 1999,"katanya saat menjamu makan malam peserta sidang executive council di Gedung Nusantara, Selasa, (11/8).
Menurut Abdillah, pemilu pada bulan Juli lalu diikuti kurang lebih 170 juta orang yang memiliki hak pilih. "Saat ini peran parlemen sudah semakin kuat bahkan lebih kritis dibandingkan sebelumnya,"jelasnya.
Menyinggung peran APA, Abdillah menjelaskan, APA merupakan organisasi penting saat ini, dimana saat krisis global yang dimulai dari kejatuhan finansial Amerika Serikat dan meluas ke seluruh dunia. perekonomian Negara Asia membantu mempercepat recovery perekonomian dunia. "Asia tidak terkena dampak langsung dari krisis global bahkan negara seperti India, Cina mengalami pertumbuhan ekonomi,"paparnya.
Dia menambahkan, seluruh negara anggota parlemen Asia harus dapat mendorong penguatan peran APA dan mempercepat proses integrasi Asia yang membawa kesejahteraan seluruh rakyat di benua Asia. "peran parlemen di tiap negara memiliki tugas dan fungsi sama seperti anggaran, legislasi dan pengawasan harus ditingkatkan sehingga dapat tercipta check and balances yang berkesinambungan,"katanya.
Dia menegaskan, parlemen Asia harus segera mengambil peran penting dalam kancah global khususnya perekonomian dunia.
dukung kerjasama parlemen
Sementara, Senator Malaysia Khoo So Seang mengatakan, APA memegang peran penting pada era globalisasi saat ini.
dia menjelaskan, pertemuan ini dapat lebih meningkatkan kerjasama pada bidang politik, ekonomi dan kebudayaan. "melalui APA kita dapat mengumandangkan pentingnya kerjasama dalam memberantas korupsi di tiap negara masing-masing,"katanya.
Khoo mengharapkan, APA dalam lebih baik memegang peran penting di masa-masa mendatang. (si)